PROFIL DESA TOKONANAKA

Home / Profil Desa
Struktur Pemerintahan
Struktur Pemerintahan
Visi dan Misi Desa

Visi

Terwujudnya Desa Tokonanaka Yang Sejahtera dan Berprestasi.

Misi

1. Meningkatkan Rasa Aman Dan Adil Pada Seluruh Masyarakat
2. Meningkatkan Pembangunan Sosial Dan Ekonomi Berbasis Perikanan Dan UMKM
3. Menyelenggarakan Birokrasi Pemerintahan Yang Profesional, Bersih, Berakhlak Dan Berinovasi
4. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Berbasis Pemerataan Wilayah Desa
Data Penduduk Desa Tokonanaka
Total Non Produktif Produktif
Total Penduduk 514
Laki Laki 39
Laki Laki 263
Perempuan 30
Perempuan 182

Sejarah Desa Tokonanaka

     Desa Tokonanaka terletak di Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Nama “Tokonanaka” berasal dari bahasa Bungku, yaitu “toko” yang berarti pulau dan “nanaka” yang berarti cempedak. Dahulu, pulau ini dipenuhi dengan pohon cempedak, sehingga masyarakat setempat menamainya sebagai Pulau Cempedak atau Tokonanaka. Sejarah awal desa ini bermula dari kedatangan beberapa kelompok penduduk yang berasal dari luar daerah, terutama suku Tolaki dan Bugis, seperti Touse, Sogoba, dan Kunase, yang merupakan pelarian dari wilayah Kendari karena konflik dengan penjajah Belanda. Mereka datang ke pulau ini untuk mencari penghidupan dari hasil hutan seperti damar dan rotan, dan kemudian membuka lahan untuk bertani serta menetap. Dari waktu ke waktu, terbentuklah komunitas yang semakin berkembang dan berbaur dengan masyarakat suku Bungku, menjadikan bahasa Bungku, Bugis sebagai bahasa mayoritas sehari-hari di tengah keberagaman etnis.

     Secara administratif, Desa Tokonanaka membawahi empat dusun tiga berada di pulau utama, dan satu lagi di daratan yang dihuni oleh komunitas suku Wana di sekitar Danau Rano. Total jumlah penduduk desa mencapai lebih dari 514 jiwa, yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Sejak tahun 2013, berbagai program pembangunan mulai dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pembuatan pagar desa, sumur bor, penyediaan perahu motor dan alat tangkap ikan, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta pelatihan keterampilan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Tokonanaka juga dihadapkan pada tantangan akibat aktivitas perusahaan tambang dan pengelolaan jetty di wilayah Teluk Tomori, yang berdampak pada ekosistem laut dan menurunnya hasil tangkapan nelayan. Warga desa menyuarakan tuntutan kompensasi dan tanggung jawab lingkungan kepada pihak perusahaan, sebagai bagian dari upaya menjaga keberlangsungan mata pencaharian mereka.

     Meski begitu, Desa Tokonanaka tetap optimis membangun masa depan yang lebih baik. Pada November 2024, desa ini secara resmi dicanangkan sebagai destinasi wisata bahari oleh Pemerintah Daerah Morowali Utara dan Dharma Wanita Persatuan. Potensi alamnya yang luar biasa pantai berpasir putih, panorama laut yang menawan, dan kekayaan biota laut menjadi aset utama pengembangan wisata. Pemerintah desa juga mendorong partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengembangkan produk lokal sebagai bagian dari ekonomi kreatif. Dengan akar sejarah sebagai tempat pelarian dan penghidupan, Tokonanaka kini tumbuh menjadi desa maritim yang mandiri, terbuka, dan siap menjadi bagian penting dalam peta wisata dan pembangunan daerah Morowali Utara.